Jakarta – Konsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan, salah satunya adalah obesitas. Gula tambahan yang sering terdapat dalam makanan dan minuman olahan dapat menyebabkan penumpukan kalori yang tidak dibutuhkan tubuh. Ketika tubuh menerima lebih banyak kalori daripada yang dibakar, kelebihan energi tersebut disimpan sebagai lemak.
Selain itu, gula dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan nafsu makan. Gula juga dapat mengurangi sensitivitas hormon leptin, yang bertugas memberi sinyal kenyang ke otak, sehingga menyebabkan seseorang cenderung makan lebih banyak.
Gula, terutama dalam bentuk minuman manis, dapat dengan mudah meningkatkan asupan kalori tanpa disadari. Minuman manis tidak memberikan rasa kenyang yang sama seperti makanan padat, sehingga orang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan gula dan memilih makanan yang lebih sehat serta kaya nutrisi untuk mencegah obesitas dan masalah kesehatan terkait lainnya.
Penyakit Lainnya yang Dapat di Sebabkan Karena Konsumsi Gula Berlebihan
Gula berlebih dalam diet dapat berkontribusi pada sejumlah penyakit dan kondisi kesehatan lainnya selain diabetes. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Obesitas: Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk minuman manis, dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas karena gula tinggi kalori dan tidak memberikan rasa kenyang yang cukup.
- Penyakit Jantung: Pola makan tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Gula tambahan dapat meningkatkan tekanan darah, memicu peradangan, dan menyebabkan penumpukan lemak di sekitar hati, yang semuanya berkontribusi pada penyakit jantung.
- Karies Gigi: Gula adalah penyebab utama kerusakan gigi. Bakteri di mulut memakan gula dan menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang.
- Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol: Konsumsi fruktosa berlebih dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol.
- Resistensi Insulin: Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan penyebab utama sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.
- Gangguan Mental dan Kognitif: Beberapa studi menunjukkan hubungan antara konsumsi gula berlebih dengan risiko depresi, kecemasan, dan masalah kognitif lainnya.
- Jerawat: Diet tinggi gula dapat meningkatkan produksi sebum, peradangan, dan sekresi androgen, yang semuanya dapat memicu jerawat.
Mengurangi asupan gula tambahan dalam diet dapat membantu mengurangi risiko kondisi kesehatan ini dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.