Jakarta – Stonehenge adalah sebuah situs prasejarah yang terletak di Wiltshire, Inggris, dan dianggap sebagai salah satu monumen prasejarah paling terkenal di dunia. Dibangun sekitar 3.000 SM hingga 2.000 SM, Stonehenge terdiri dari sebuah lingkaran batu besar yang berdiri tegak, yang dikenal sebagai sarsen, serta batu biru yang lebih kecil. Situs ini dipercaya memiliki fungsi sebagai tempat ritual keagamaan atau astronomi, meskipun tujuan pastinya masih menjadi misteri dan bahan spekulasi para arkeolog.
Batu-batu besar yang membentuk Stonehenge diangkut dari jarak yang sangat jauh, dengan batu sarsen berasal dari Marlborough Downs sekitar 32 km dari lokasi, dan batu biru yang lebih kecil diperkirakan berasal dari Preseli Hills di Wales, sekitar 225 km jauhnya. Ini menunjukkan keterampilan teknis dan organisasi yang luar biasa dari masyarakat masa itu. Stonehenge juga dikelilingi oleh lanskap yang mengandung ratusan tumulus (kuburan kuno) dan situs arkeologi lainnya, menunjukkan bahwa area tersebut dulunya memiliki arti penting yang besar bagi masyarakat Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Tahap Pembangunan Stonehenge
Tahap pembangunan Stonehenge dapat dibagi menjadi beberapa fase utama yang berlangsung selama beberapa ribu tahun:
- Fase Pertama (sekitar 3000 SM):
- Stonehenge awalnya dibangun sebagai henge, yang terdiri dari parit melingkar dan tumpukan tanah.
- Terdapat lubang-lubang yang dikenal sebagai Aubrey Holes, yang mungkin digunakan untuk tujuan pemakaman atau memasang tiang kayu.
- Fase Kedua (sekitar 2500 SM):
- Batu-batu besar yang disebut sarsen mulai didirikan dalam formasi melingkar di tengah area tersebut.
- Batu biru yang lebih kecil dari Wales juga ditambahkan, diangkut dari jarak jauh.
- Fase Ketiga (2000 SM – 1500 SM):
- Tata letak batu-batu tersebut mengalami beberapa modifikasi dan penataan ulang.
- Batu-batu lintel ditempatkan di atas batu tegak, membentuk struktur trilithon yang ikonik.
- Fase Akhir (setelah 1500 SM):
- Penggunaan Stonehenge berlanjut, tetapi tidak ada penambahan signifikan pada struktur.
- Situs ini mungkin telah digunakan untuk upacara dan observasi astronomi.
Selama berabad-abad, Stonehenge mengalami kerusakan dan pelapukan, tetapi tetap menjadi salah satu situs prasejarah paling penting di dunia.