Intelijen Kyiv, Ukraina – Klaim yang menyatakan bahwa Ukraina bisa runtuh jika tidak mencapai perdamaian dengan Rusia segera, telah dibantah oleh pihak intelijen Ukraina. Meskipun pernyataan ini muncul di tengah situasi geopolitik yang semakin tegang, intelijen Ukraina menegaskan bahwa negara mereka tetap memiliki ketahanan untuk menghadapi tekanan eksternal.
Pernyataan tersebut datang setelah beberapa analis internasional mengungkapkan bahwa ketegangan yang berkepanjangan antara Ukraina dan Rusia dapat menyebabkan kehancuran ekonomi dan sosial di Ukraina. Namun, pejabat intelijen Kyiv dengan tegas membantah prediksi tersebut. Mereka menegaskan bahwa Ukraina telah menguatkan pertahanan nasionalnya dan siap untuk melawan segala bentuk ancaman.
“Ukraina memiliki dukungan internasional yang kuat dan kami terus memperkuat pasukan kami,” kata seorang pejabat intelijen Ukraina. “Klaim bahwa Ukraina bisa runtuh tanpa kesepakatan damai dengan Rusia adalah spekulasi yang tidak berdasar.”
Meskipun perundingan damai terus menjadi opsi yang dipertimbangkan, Kyiv tetap berkomitmen pada keberlanjutan perang dan mempertahankan kedaulatan negara mereka.
Intelijen Kyiv, Ukraina Tegaskan Negara Tak Akan Runtuh Tanpa Kesepakatan Damai dengan Rusia
Kyiv, Ukraina – Dalam sebuah pernyataan resmi, intelijen Ukraina menanggapi klaim yang menyatakan bahwa Ukraina bisa runtuh jika tidak segera mencapai kesepakatan damai dengan Rusia. Pihak intelijen Kyiv membantah anggapan tersebut, menekankan bahwa Ukraina memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi situasi ini.
Seiring berjalannya waktu, banyak pihak yang mulai meragukan kemampuan Ukraina untuk bertahan dalam konflik yang berlangsung lama. Namun, pejabat intelijen Ukraina dengan tegas mengatakan bahwa negara mereka tidak akan runtuh meski tidak ada perdamaian dengan Rusia. Mereka menegaskan bahwa Ukraina telah mendapatkan dukungan signifikan dari negara-negara Barat dan telah memperkuat posisinya di medan perang.
“Ukraina tetap berkomitmen pada perjuangan ini, dengan atau tanpa perjanjian damai,” ujar seorang pejabat intelijen yang enggan disebutkan namanya. “Klaim yang menyebutkan negara kami akan runtuh tanpa perdamaian tidak mencerminkan kenyataan di lapangan.”